• Jelajahi

    Copyright © Malih Dialog
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Masih Muda Diserang Belanda Sudah Tua Belum Merdeka

    Selasa, 15 Agustus 2017, 01.56 WIB Last Updated 2017-08-15T08:56:49Z
    Cikarang, Dialog, Momentum Hut Kemerdekaan RI yang Ke 72 tahun, menjadi ingatan kembali masa-masa jaman penjajahan, bagi mak manyih (110) th, ia terkenang saat-saat belanda menyerang Kp. Ceger Sukajaya,  tempat kediamannya, sehingga kp. Ceger menjadi luluh lantak, Mak Manyih saat itu masih berusia baya, kebingungan mencari orang tuanya, akan ketika mencari orang tuanya malah masuk kemarkas belanda dan di tahan selama 2 hari 2 malam.

    “Saya masih ingat saat itu serangan belanda membuat Kp. menjadi luluhlantak dan masyarakat berhamburan untuk mencari tempat perlindungan, saya mencari orang tua saya, eh malah ke markas belnda yang berada di Kp cabang Cikarang Utara dan saya di tahan  selama 2 hari 2 malam, untung ada alhm pak nonih mamunda,   yang menolong saya”ujar mak manyih.

    Kenangan perjuangan masa penjajahan belanda juga di alami oleh Mak ipah (105) th, dan Mak Siti (95) th, kedua orang tua itu menceritakan saat belanda menyerang Kp. Ceger dengan senjata canon dan peluru berhamburan dengan suara yang nyaring membuat kedua orang tua tersebut berlarian dan berlindung di kobak BN, dan lari ke kampung kongsi.

    “saya berlarian berlindunjg saat peluru belanda berhamburan”ujarnya.

    Kedua orang tua tersebut juga menambahkan. Seringnya Kp. Ceger di serang belanda karena banyak masyarakat Kampung Ceger saat itu menjadi mata-mata belanda, sehingga pejuang yang mengumpet di Kp. Ceger dapat diketahui belanda.

    “Banyak mata- mata dari kampung sendiri, yang memberi tahu ada pejuang di kp,ceger”ujar Mak Ipah mengenang.

    Jika kita lihat kondisi dari tiga orang tua renta yang telah berusia lanjut, dan menjadi saksi sejarah, akan tetapi kehidupannya saat ini sangat memprihatin bahkan nyaris tampa perhatian dari pihak pemerintah.


    Kepada Dialog Mak Siti dan Mak Manyih mengatakan “Saya hidup di Indonesia sampai saat ini belum merdeka, karena kehidupan saya sama seperti dulu dijajah penjajah, untuk makan saja sulit, sementara orang-orang yang tidak merasakan betapa pahit masa penjajahan , kini hidup mewah, dulu saya pada saat jaman beleguran,  makan beras menir, dedek bakatul dan singkong onggok yang sekarang buat makan empan bebek , sekarang saya makan beras raskin, sama saja hidup saya belum merdeka , dan diserang kemiskinan ”ujarnya. (Malih)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini