Cikarang, Dialog – Konsumen air PDAM merasa dirugikan dengan
ulah oknum Staf PDAM yang bekerjasama dengan oknum pegawai pencatat meteran air
PDAM Tirta Bagasasi Kab.Bekasi, dugaan manipulasi pencatat angka meteran yang
merugikan konsumen di utarakan oleh yudhi
alias pengkor warga Kp. Ceger yang mengontrak di Perumahan Gramapuri Persada
Cikarang Blok U5 No.8.
Konsumen yang mengontrak rumah tersebut telah 3 tahun lamanya menggunakan jasa air PDAM,
selama ini merasa dirugikan karena catatan penggunaan kubik air meteran pada bulan agustus 2023 dikenakan biaya Rp.
483.000,- dengan penggunaan air permeter kubik 1231 yang dicatat petugas
lapangan, namun pada tagihan penggunaan catatan di kwintansi kantor penagihan
1272, terselisih 41 kubik. Untuk perbandingan bulan mei tagihan Rp.265.000,-
Bulan Juni Rp.285.000,- dan bulan Agustus Rp. 483.000,-. Dengan nomer kontrak
24244250006 atas nama Herlina.
Dengan hal yang terjadi tersebut diduga oknum staf dan
petugas pencatatan meter kubik bekerja sama untuk melakukan tindak kecurangan
dengan melebihkan pemakaian yang merugikan konsumen, jika satu konsumen di
rugikan dengan 41 kubik bisa dibayangkan kalau pengguna air PDAM Turta Bagasasi
Kab. Bekasi Se-Desa Sukajaya yang menggunakan air PDAM Tirta Bagasasi ,
yang merupakan Badan Usaha Pemerintah Daerah, sangat merugikan masyarakat, yang
seharusnya masyarakat di berikan pelayanan yang mudah dan murah, bukan
sebaliknya demi keuntungan beberapa gelintir oknum Staf dan Oknum
pencatatat meteran kubik air pemakaian,
sangat merugikan masyarakat Kab. Bekasi sebagai konsumen.
Menurut Yudhi alias Pengkor, dengan kecurangan pencatatan
kubik meter air yang melebihkan dari pemakain, maka warga blog G. Blok E dan
Blok U merasa resah dan dirugikan dengan ulah pencatat meteran yang melebihikan
dari pemakaian konsumen.
“kalau begini aparat penegak hukum intel
ekonomi polres Merto maupun intel
wilayah cikarang barat, untuk menyelidiki
tindak pidana manipulasi pemkaian air yang telah merugikan masyarakat
banyak”ujarnya.
Yudhi juga menambahkan, saya hanya bekerja sebagai penjual
bensin eceran dan kopi, harus membayar air yang sangat mahal perbulannya,
sementara saya juga masih membiayai keluarga dan 3 orang anak yang masih
sekolah.
Sementara itu Ahmad Firdaus, Kepala Cabang PDAM Tirta Bagasasi, Kab.Bekasi, ketika Dilaog hendak
konfirmasi,menurut stafnya Kepala Cabang tidak Berada di tempat.(Malih)