Cikarang,
Dialog - Terkait Pemberitaan dan pelaporan korban pembegalan ke pihak
kepolisian oleh pihak keluarga, namun ternyata pelaporan dan pemberitaan yang
di berikan oleh Asep selaku kakak korban, salah dan pihak keluarga memohon maaf
atas ulah korban yang mengaku di begal tapi merupakan habis tawuran.
Kepada Dialog
Asep Kakak selaku kakak korban mengatakan”saya mohon maaf atas berita yang
telah tayang di dialog, karena saya merasa di bohongi oleh adik saya, mengaku
korban begal, akan tetapi adik saya habis tawuran karena takut kepada orang tua
saya”ujarnya.
Lebih
lanjut, Asep mengatakan”saya hampir tiga kali menanyakan kepada adik saya,
bahkan orang tua dan kakak saya juga menanyakan hal yang sama, akan tetapi di
jawab bahwa Mustopa adik saya mengaku di begal, karena keluarga khilap di buat
mustopa yang saya lihat penuh luka di badanya, dan saya percaya kalau adik saya
korban begal, sehingga membuat laporan dengan nomer laporan : LPB/B/50/VI/2023./SPKT.
Polres Metro Bekasi.”ujarnya.
Pihak
keluarga melalui asep telah memkalrifikasi dan memohon maaf kepada pihak
redaksi dan Polres Metro Bekasi dan Polsek Kedungwaringin, karena telah salah
memberikan laporan dan informasi pemberitaan begal yang makin marak, karena
melihat adik asep terluka di beberapa bagian tubuhnya. Turunya berita dialog
satu jam setengah 2 pelaku sudah dapat diamankan oleh unit 2 reskrim dan barang
bukti berupa sajam.
Disisi lain
keluarga korban, mengucapkan terima kasih atas kesigapan aparat kepolisian
Polsek Kedungwaringan yang dapat cepat mengungkap dan menangkap pelaku aksi
tawuran yang membuat mustopa menjadi korban. (Malih)