Faisal, Staf VIBI College (Poto Malih)
Cikarang, Dialog – para karyawan yang bekerja di bawah naungan Yayasan VIBI College, mengeluhkan adanya pemotongan gaji yang sangat memberatkan para karyawan, bekerja pada setiap bulannya, yang bekerja di bawah naungan Vibi college, yang seharusnya college yang nota bone adalah sarana untuk pemberian pembelajaran, bukan malah sebalik seenaknya memotong keringat para karyawan yang bekerja selama 1 bulan, tentunya ini merupakan pemerasan terhadap para karyawa, yang mana jika tidak mau dipotong gajinya Rp. 1 juta dalam sebulan, makan pihak VIBI Colloge, yang berkantor di salah satu Ruko, Cikarang Selatan, akan mengancam untuk memutuskan hubungan kerja (Pecat).
Selain
itu juga para karyawan diwajibkan membayar perpanjangan kontrak , walau baru ada yang bekerja satu bulan lamanya. harus memperpanjang kontrak,kalau tidak terancam tidak diperpanjang masa kerjanya.
Salah satu Karyawan, yang enggan disebut namanya, mengatakan"sistem pembayaran gaji, pihak perusahaan mentranfer ke pihak VIBI College, setelah dipotong baru di serahkan ke karyawan melalui ATM Bank BNI'ujarnya.
Ketika Dialog, Konfirmasi ke management Perusahaan Honda Lock Indonesia, beralamat di MM 20100, Jalan Irian VIII, Blok. NN-PP, dimana para karyawan bekerja, melalui VIBI College yang berdalih untuk kuliah dan bekerja. Dialog bertemu dengan Danru Securiti Perusahaan tersebut. “iya pak, saya akan informasikan ke CEF atasan saya, dan nanti beliau yang akan menyampaikan ke GM”ujarnya.
Sementara
ituKetika Dialog, akan konfirmasi ke pihak VIBI College, Staf VIBI College,
yaitu Faisal, tidak berada di tempat. Menurut salah satu staf wanita yang
berada di VIBI college, mengatakan “nanti akan saya sampaikan”ujarya.
Yang
menjadi pertanyaan adalah kenapa kedua belah pihak , antara staf Faisal dan
management, sulit memberikan keterangan kepada Surat Kabar Dialog, terkait
menjeritnya karyawan yang pada setiap bulannya di potong 1 juta.
Diharapkan
kepada pihak Dinas Tenaga Kerja Pemda Kabupaten Bekasi, harus mengambil
tindakan tegas, terhadap yayasan (VIBI College), yang memotong hasil jerih keringat karyawan. Dengan tidak
mempertimbangan kemanusiaan dan keadian yang harus diterima karyawan.(Malih)